Tahun pasti kapan istilah psikosomatik digunakan tidak ada orang yang tahu. Namun semua ahli psikosomatik dunia setuju bahwa awal munculnya istilah ini berawal dari perkembangan subspesialisasi dalam ilmu PSIKIATRI yang disebut dengan CONSULTATION LIAISON PSYCHIATRY, yang pada pertengahan tahun 1930-an merupakan bagian yang penting dalam perkembangan ilmu psikiatri dan pelayanan rumah sakit pada masa itu. Flanders Dunbar, salah seorang psikiater di Colombia University Medical Center, bekerja dalam tim ini (CLP) yang merupakan salah satu pioner dalam cikal bakal PSIKOSOMATIK itu sendiri.
Perkembangan ini didasarkan pada suatu pandangan dalam CLP sendiri yang mendasarkan hubungan antara faktor-faktor psikologis dan biologis seseorang. Namun demikian dalam CLP sendiri dimensi klinis masih bercampur dengan dimensi non-klinis, yang berarti bahwa CLP tidak hanya spesifik pada psikosomatik saja namun juga pada hal-hal yang bersifat konsultasi, etika-moral, psikoanalitik dsb. Sehingga perkembangan CLP dalam pelayanan klinis berkembang menjadi PSIKOSOMATIK.
Para psikiater di seluruh dunia dalam pendidikannya akan dilatih dan dididik khusus untuk hal ini (CLP;psikosomatik) mulai dari Promosi, prevensi, penegakan diagnosis, kurasi, sampai rehabilitasi. Penanganan-penangan serta cara wawancara yang tepat dilatihkan kepada para psikiater untuk menangani kasus-kasus psikosomatik ini. Pemilihan terapi, pemeriksaan penunjang, psikoterapi yang dilakukan tidak hanya sekedar diberikan sambil lalu saja, namun dilatihkan hingga mendalam sehingga benar-benar tepat dalam penanganannya.
Dalam beberapa hal, pelayanan kasus psikosomatik ini memerlukan kolaborasi dengan spesialis lain seperti penyakit dalam (internis), neurologist, pediatrist, dermatologist dll. Juga psikolog di sini mempunyai kontribusi yang besar. Namun sekali lagi bahwa kompetensi dalam penegakan dan penanganan kasus-kasus psikosomatik ini tetap mendasarkan pada pelatihan dan pendidikan bagi dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater).
Para psikiater di seluruh dunia dalam pendidikannya akan dilatih dan dididik khusus untuk hal ini (CLP;psikosomatik) mulai dari Promosi, prevensi, penegakan diagnosis, kurasi, sampai rehabilitasi. Penanganan-penangan serta cara wawancara yang tepat dilatihkan kepada para psikiater untuk menangani kasus-kasus psikosomatik ini. Pemilihan terapi, pemeriksaan penunjang, psikoterapi yang dilakukan tidak hanya sekedar diberikan sambil lalu saja, namun dilatihkan hingga mendalam sehingga benar-benar tepat dalam penanganannya.
Dalam beberapa hal, pelayanan kasus psikosomatik ini memerlukan kolaborasi dengan spesialis lain seperti penyakit dalam (internis), neurologist, pediatrist, dermatologist dll. Juga psikolog di sini mempunyai kontribusi yang besar. Namun sekali lagi bahwa kompetensi dalam penegakan dan penanganan kasus-kasus psikosomatik ini tetap mendasarkan pada pelatihan dan pendidikan bagi dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater).