Tanggal 31 Maret 2010, tim dari Bagian Psikiatri FK UGM-RSUP DR Sardjito, mengadakan introduksi kuliah dan demo tentang hipnosis-hipnoterapi-hipnobirthing. Diikuti oleh sekitar 40 orang dokter residen dan staf termasuk kepala bagian OBGYN FK UGM-RSUP DR Sardjito.
Tim dari psikiatri : dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ dan Kapt. dr. Wahyudi (hipnotis expert).
Kegiatan berlangsung 2 jam, mulai pukul 13.00 hingga 15.00. Sangat antusias sekali para peserta mengikuti kegiatan tersebut. Diawali dengan kuliah oleh dr. Ronny kemudian diakhri demo hipnosis oleh dr. Wahyudi.
Kegiatan berjalan sukses dan lancar. Semoga dalam waktu mendatang, para klinisi mendapatkan keterangan langsung dari sumber yang benar, dan tidak hanya melihat atraksi yang mungkin tidak tahu dasar ilmiahnya.
Salam
Ronny T Wirasto, M.D, Psychiatrist
Tampilkan postingan dengan label Pelatihan dan Workshop. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelatihan dan Workshop. Tampilkan semua postingan
PELATIHAN HIPNOSIS-HIPNOTERAPI-HIPNOBIRTHING
Hipnosis menjadi fenomena yang tampaknya booming saat ini di Indonesia. Dengan banyak sekali pertunjukan yang dilakukan dan pelatihan-pelatihan yang ada dengan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi sedikit orang yang mengerti tujuan utama asal mula dikembangkan hipnosis ini.
Sejak ribuan tahun yang lalu, hipnosis sudah mulai berkembang di dunia. Awal mulanya digunakan sebagai salah satu bentuk ritual keagamaan dan perlengkapan upacara suatu kepercayaan tertentu. Di Jaman Mesir kuno pun, hipnosis digunakan dalam upacara persembahan dan memanjatkan doa bagi paderi atau pendeta-pendeta mesir saat itu.
Dalam perkembangan modern, hipnosis sendiri dimulai sekitar pertengahan abad 18 dengan Franz Mesmer (seorang dokter/psikiater) memunculkan teori "animal magnetizm". Waktu itu Mezmer menganggap semua benda (makhluk hidup) mempunyai daya magnetizm yang mampu digunakan dalam penyembuhan suatu penyakit. Mezmer terinspirasi oleh teori Sir Isaac Newton tentang gravitasi. Mulai saat itulah hipnotisme pertama kali di dunia modern dikembangkan dalam dunia MEDIS, sebagai terapi penunjang pengobatan.
Hingga akhir abad 19 dan awal abad 20-an, hipnotism berkembang dalam praktek medis dengan tujuan utamanya adalah sebagai terapi PENUNJANG DALAM PENYEMBUHAN SUATU PENYAKIT (bukan PENGOBATAN; perlu diingat bahwa hipnosis bukan untuk 'Cure' tetapi 'Heal')
Pada dasarnya hipnosis adalah untuk membantu dalam kesembuhan suatu penyakit dalam hal mengurangi rasa sakit, mengurangi rasa tertekan, cemas, mempercepat proses penyembuhan hingga mengilangkan rasa sakit. Pemberian sugesti ke dalam alam bawah sadar seseorang dimaksudkan untuk tujuan tersebut.
Akhir-akhir ini hipnosis menjadi hiburan bagi masyarakat kita. Banyak sekali tayangan TV yang menyajikan acara tersebut, akan tetapi pada dasarnya bukan itu tujuan hipnosis.
Oleh karenanya, sub pengabdian masyarakat-Divisi Consultation Liaison Psychiatry FK UGM-RSUP Dr. SARDJITO, akan mengadakan seminar dan pelatihan tentang hipnosis-hipnoterapi dan hipnobirthing, guna memberikan bekal bagi praktisi kesehatan baik dokter, perawat, bidan dalam melakukan pelayanan kesehatan guna kesembuhan pasien ataupun prevensi suatu penyakit.
Info selengkapnya dapat menghubungi :
Ronny T Wirasto, dr, Sp.KJ (psikiater)
Co.POKJA Psikosomatik-Adiksi
Sub Pengabdian Masyarakat
Divisi CL-Psychiatry
FK UGM-RSUP Dr. Sardjito
Psikosomatik_medik@yahoo.com
Sejak ribuan tahun yang lalu, hipnosis sudah mulai berkembang di dunia. Awal mulanya digunakan sebagai salah satu bentuk ritual keagamaan dan perlengkapan upacara suatu kepercayaan tertentu. Di Jaman Mesir kuno pun, hipnosis digunakan dalam upacara persembahan dan memanjatkan doa bagi paderi atau pendeta-pendeta mesir saat itu.
Dalam perkembangan modern, hipnosis sendiri dimulai sekitar pertengahan abad 18 dengan Franz Mesmer (seorang dokter/psikiater) memunculkan teori "animal magnetizm". Waktu itu Mezmer menganggap semua benda (makhluk hidup) mempunyai daya magnetizm yang mampu digunakan dalam penyembuhan suatu penyakit. Mezmer terinspirasi oleh teori Sir Isaac Newton tentang gravitasi. Mulai saat itulah hipnotisme pertama kali di dunia modern dikembangkan dalam dunia MEDIS, sebagai terapi penunjang pengobatan.
Hingga akhir abad 19 dan awal abad 20-an, hipnotism berkembang dalam praktek medis dengan tujuan utamanya adalah sebagai terapi PENUNJANG DALAM PENYEMBUHAN SUATU PENYAKIT (bukan PENGOBATAN; perlu diingat bahwa hipnosis bukan untuk 'Cure' tetapi 'Heal')
Pada dasarnya hipnosis adalah untuk membantu dalam kesembuhan suatu penyakit dalam hal mengurangi rasa sakit, mengurangi rasa tertekan, cemas, mempercepat proses penyembuhan hingga mengilangkan rasa sakit. Pemberian sugesti ke dalam alam bawah sadar seseorang dimaksudkan untuk tujuan tersebut.
Akhir-akhir ini hipnosis menjadi hiburan bagi masyarakat kita. Banyak sekali tayangan TV yang menyajikan acara tersebut, akan tetapi pada dasarnya bukan itu tujuan hipnosis.
Oleh karenanya, sub pengabdian masyarakat-Divisi Consultation Liaison Psychiatry FK UGM-RSUP Dr. SARDJITO, akan mengadakan seminar dan pelatihan tentang hipnosis-hipnoterapi dan hipnobirthing, guna memberikan bekal bagi praktisi kesehatan baik dokter, perawat, bidan dalam melakukan pelayanan kesehatan guna kesembuhan pasien ataupun prevensi suatu penyakit.
Info selengkapnya dapat menghubungi :
Ronny T Wirasto, dr, Sp.KJ (psikiater)
Co.POKJA Psikosomatik-Adiksi
Sub Pengabdian Masyarakat
Divisi CL-Psychiatry
FK UGM-RSUP Dr. Sardjito
Psikosomatik_medik@yahoo.com
REVITALISASI RSJ DI INDONESIA
Pada tanggal 22 Maret 2010, bertempat di FK UGM Yogyakarta, SMF Jiwa/Psikiatri RSUP Dr. Sardjito bekerjasama dengan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM mengadakan seminar sehari tentang REVITALISASI RUMAH SAKIT JIWA DI INDONESIA. Dalam kesempatan tersebut berbicara dr. Irmansyah Sp.KJ (direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementrian Kesehatan) dan beberapa direktur RSJ di Indonesia serta wakil dari WHO.
Dari seminar tersebut muncul suatu kesimpulan bahwa standarisasi, peningkatan serta penjaminan mutu terhadap pelayanan dan RSJ itu sendiri menjadi hal penting untuk melakukan revitalisasi RSJ ke depan.
Selanjutnya melakukan revitalisasi pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia.
Ronny T Wirasto,dr, Psikiater
Co. POKJA Psikosomatik-Adiksi
Consultation Liaison Psychiatry Div
Sub Pengabdian Masyarakat
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
FK UGM-RSUP DR Sardjito
Dari seminar tersebut muncul suatu kesimpulan bahwa standarisasi, peningkatan serta penjaminan mutu terhadap pelayanan dan RSJ itu sendiri menjadi hal penting untuk melakukan revitalisasi RSJ ke depan.
Selanjutnya melakukan revitalisasi pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia.
Ronny T Wirasto,dr, Psikiater
Co. POKJA Psikosomatik-Adiksi
Consultation Liaison Psychiatry Div
Sub Pengabdian Masyarakat
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
FK UGM-RSUP DR Sardjito
Annual Scientific Meeting 2010
Dalam rangka Annual Scientific Meeting 2010, POKJA Psikosomatik medik-adiksi kembali akan menyelenggarakan seminar tentang Psikosomatik dengan tema : PSIKOSOMATIK dalam KASUS BEDAH di pelayanan kesehatan primer . Dalam acara seri seminar psikosomatik II ini akan membahas kasus-kasus psikosomatik pada ibu hamil, menyusui, pre natal, post natal, pembedahan mayor-minor, THT, kulit kelamin dan beberapa kasus lain yang sering luput dari pandangan dokter yang bekerja di pelayanan kesehatan primer.
Terbuka bagi dokter spesialis apapun, dokter umum, dokter gigi, mahasiswa kedokteran, keperawatan, rekam medis dan apoteker serta masyarakat umum yg tertarik dengan psikosomatik.
Besar harapan kami agar mendapatkan partisipasi dari semua pihak dalam penyelenggaraan ini.
Salam,
Ronny T Wirasto
Co. POKJA-Psikosomatik Medik- Adiksi
ASM 2010
Terbuka bagi dokter spesialis apapun, dokter umum, dokter gigi, mahasiswa kedokteran, keperawatan, rekam medis dan apoteker serta masyarakat umum yg tertarik dengan psikosomatik.
Besar harapan kami agar mendapatkan partisipasi dari semua pihak dalam penyelenggaraan ini.
Salam,
Ronny T Wirasto
Co. POKJA-Psikosomatik Medik- Adiksi
ASM 2010
Langganan:
Postingan (Atom)