Psikosomatik : Tidak sekedar karena perilaku yang tidak adaptive

Dalam rangka mengembangkan dan lebih memajukan penanganan kasus psikosomatik maka perlu kiranya diketahui bahwa bidang terkait untuk masalah ini tidak terbatas hanya bidang medis dan psikologis saja. Berbagai bidang yang terkait dengan psikosomatik begitu kompleks.
Psikosomatik sendiri selama ini dikembangkan karena melihat tren atau kecenderungan nya semakin meningkat. Psikosomatik bukan sekedar adanya gangguan fisik yang kemungkinan salah satu faktornya adalah perilaku-perilaku yang tidak sesuai (sering disebut gangguan psikologis) namun lebih dari itu bahwa proses perjalanan terjadinya psikosomatis sendiri sama seperti perjalanan penyakit-penyakit medis lainnya.
Psikosomatik sendiri sebenarnya telah dikenal sejak abad ke 9 pada waktu bapak kedokteran avicena (ibnu sina) menyebutkan adanya keterkaitan antara faktor-faktor psiko yang menyebabkan gangguan fisiologis manusia. Jadi sebenarnya perkembangan psikosomatik ini telah dimulai sejak 2000 tahun yang lalu.
Gangguan-gangguan yang terkait dengan psikosomatik sendiri tidak lepas dari apa yang dinamakan stres. Stres merupakan respon individu terhadap adanya suatu paparan (situasi) baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar. Stres bagai pisau bermata 2. Di satu sisi dapat digunakan untuk membantu mempermudah kehidupan, namun di sisi lain dapat membuat manusia terjerumus ke dalam situasi yang sulit.
Stres sendiri dibagi menjadi 2 :
- eustres
- distres
Yang sering menyebabkan suatu gangguan fisiologis adalah distres. Distres adalah stres yang menyebabkan adanya suatu tekanan dalam diri seseorang sehingga dia merasa terjepit, bingung, was-was, perasaan tidak karuan dan lain sebagainya dan inilah yang sering dikatakan sebagai STRES.
Manusia dapat menjadi stres karena adanya 3 hal, yaitu :
  1. Sumber paparan
  2. Indera penerima
  3. Pengolah
Sumber paparan bersifat internal dan eksternal. Internal berarti suatu pikiran-pikiran yang telah ada dan tersimpan dalam memori manusia yang digunakan kembali menjadi suatu situasi atau sumber stres itu sendiri. Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh manusia. Berbagai macam hal tersebut yang memungkinkan seseorang dapat menerima stres.
Indera penerima terdiri dari :
  • Mata
  • Hidung
  • Telinga
  • Kulit meliputi seluruh bagian kulit mulai dari ujung kepala hingga kaki. Termasuk ekstremitas (tangan dan kaki)
  • Mulut
Indera penerima akan menerima sejumlah paparan-paparan yang kemudian akan diteruskan ke dalam bagian otak tengah untuk kemudian dipersepsi menjadi informasi yang mempunyai arti tertentu. Indera mengubah bentuk,warna, suara dan lain sebagainya menjadi suatu informasi elektromagnetik yang dihubungkan melalui persyarafan di tubuh kita.
Pengolah di sini berarti mengolah informasi yang diterima oleh indera untuk di-kode kemudian diartikan menjadi sesuatu yang berarti. Organ-organ penting yang ada ada pengolah ini antara lain :
  1. Otak tengah
  2. Otak bagian belakang
  3. Korteks
  4. Medulla spinalis (sumsum tulang belakang)
Ketiga hal tersebut berperan dalam terjadinya psikosomatik pada seseorang.